Urgensi
Istighosah di Era Serba Materialistik
Pola
hidup era sekarang yang berkecenderungan hedonis (glamour) dan materialistik
(ukurannya materi/uang), lebih banyak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan
manusia, bahkan cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada
manusia tersebut.
Dampaknya
sangat terasa, manusia cenderung terisolasi, mengalami keterasingan diri, jiwa
a-sosial dan abai terhadap sesama. Istighosah hadir sebagai cara atau media
meminimalisir hal tersebut. Sebagai kegiatan yang cenderung banyak mengandung
dimensi ibadah (didalamnya ada unsur bermunajat kepada Allah),
lebih dari itu
istighosah juga banyak dimensi sosial di dalamnya.
Istighosah sebenarnya sama dengan berdoa akan tetapi bila disebutkan kata
istighotsah konotasinya lebih dari sekedar berdoa, karena yang dimohon dalam
istighosah adalah bukan hal yang biasa biasa saja. Oleh karena itu, istighosah
sering dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai dengan wirid-wirid
tertentu, terutama istighfar, sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan
permohonan itu.
وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ
فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ (106) وَإِنْ يَمْسَسْكَ
اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا
رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ
الرَّحِيمُ (107)
“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan
tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat
(yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang
yang zalim”. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak
ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan
bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan
itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 106-107)Pada hakekatnya, setiap bencana dan musibah yang menghilangkan adalah Allah semata.Jika ada suatu perkara bisa dihilangkan oleh makhluk dalam perkara yang ia mampu, maka itu hanyalah sebab. Namun hakekatnya Allah yang menakdirkan itu semua dengan izin-Nya.
Dalam konteks kehidupan dunia yang sudah berubah seperti sekarang ini, keberadaan istighostah akan menjadi bagian dari energi positif untuk manusia dalam mengurai setiap problem kehidupan yang sedang menimpanya. Problem kehidupan manusia akhir-akhir ini yang cenderung abai terhadap nilai-nilai sepiritualitas agama, akan hidup kembali dengan mengikuti kegiatan istighosah.
Takmir Masjid AN-NUR Sumorame menyampaikan:
“ TERIMAH KASIH BAGI SEGENAP JAMAAH MUSLIM YANG SECARA IKHLAS MENDONASIKAN MATERI, TENAGA, PEMIKIRAN DEMI TERLENGGARANYA ISTIGHOSAH KUBRO PADA AHAD, 15 MARET 2015, DI MASJID AN-NUR,
Semoga segala
partisipasi dan dukungan Bapak, Ibu, Saudara, Ikhwan Muslim, merupakan
keikhlasan amal baik guna memperoleh ridho Allah SWT serta mendapat kelimpahan
rizki. Amin Yaa Robbal’alamin.
Jazakumullah
khairan katsiro